Lava Pijar Gunung Mauna Loa Berikan Peruntungan Bagi Penduduk Hawaii

- 3 Desember 2022, 01:20 WIB
Orang-orang menonton dan merekam gambar lahar dari gunung berapi Mauna Loa Kamis, 1 Desember 2022, dekat Hilo, Hawaii.
Orang-orang menonton dan merekam gambar lahar dari gunung berapi Mauna Loa Kamis, 1 Desember 2022, dekat Hilo, Hawaii. /AP/Gregorius Banteng/

AKSARA JABAR - Ada semangat tersendiri bagi para penduduk di kaki gunung merapi Mauna Loa untuk dapat menyaksikan sendiri dari dekat keindahan lava pijar gunung berapi terbesar di dunia tersebut.

Pemandangan lava pijar yang menyembur dari Mauna Loa di Hawaii memang telah menarik ribuan pengunjung dan berubah menjadi keuntungan pariwisata bagi kota Big Island di dekat gunung berapi terbesar di dunia ini.

Apnews menurunkan sebuah artikel yang menyebutkan beberapa hotel di sekitar Hilo bahkan penuh dipesan pasca meletusnya gunung Mauna Loa pada minggu lalu setelah 38 tahun.

Baca Juga: Keterangan Polisi Terkait Kematian Mantan Menteri Agraria Ferry Mursyidan Baldan

Baca Juga: Tegas, Panglima TNI Minta Pecat Oknum Paspamres Pemerkosa Perwira Muda Kostrad

Baca Juga: BPBD Imbau Warga Jakarta Waspadai Adanya Potensi Pergerakan Tanah di Ibu Kota

Tak hanya penduduk lokal Hawaii yang ingin melihat langsung cahaya jingga yang menyembur dari gunung Mauna Loa.

Beberapa helikopter bahkan terlihat terbang mengangkut wisatawan dan juranlis untuk mengabdikan moment tersebut. Belum lagi ribuan mobil yang memenuhi jalan arteri.

Turis dan penduduk setempat banyak yang mengambil foto dan berfoto selfie pada titik lokasi yang aman.

Baca Juga: Beginilah Cara Penukaran Tiket Fan Meeting Ji Chang Wook di Jakarta, Mulai Hari ini

Baca Juga: 4 Mobil Tertimpa Puing Bangunan di Bintaro Tangerang Selatan, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Baca Juga: Mega Bintang Bollywood Shah Rukh Khan Paparkan Pengalaman Bermain Peran Saat Berada di Arab Saudi

“Saat ini sedang booming,” kata Marian Somalinog, staf resepsionis di Castle Hilo Hawaiian Hotel.

"Kami terjual habis sampai setelah Natal."

Bahkan Brett Steen rela terbang dari Oahu ke pulau Hawaii bersama orang tuanya yang berkunjung dari Florida, dalam perjalanan yang dipesan beberapa bulan lalu. Gunung berapi mulai meletus tepat sebelum kedatangan mereka di Big Island.

“Ini bagian bonus dari perjalanan kami,” kata Steen. "Kami sangat senang bisa keluar dari sini."

Juru bicara Taman Nasional Gunung Api Hawaii, Jessica Ferracane mengatakan banyak pengunjung mengetahui tentang Mauna Loa tetapi tidak menyadari bahwa Kilauea, gunung berapi yang lebih kecil, juga sedang meletus -dan mereka dapat melihat keduanya dari berbagai tempat di dekat kaldera yang terakhir.

“Itu belum pernah terjadi sejak 1984. Ini waktu yang sangat istimewa berada di sini,” kata Ferracane.

Tak hanya soal keindahan gunung Mauna Loa, ternyata dari sisi penduduk asli Hawaii meletusnya gunung berapi tersebut memiliki arti tersendiri bagi mereka. Salahsatunya mereka makin merasa dekat dengan alam dan sang penciptanya. Bahkan lahar yang membuat gundukan tanah-tanah baru, mengingatkan mereka akan nenek moyang mereka yang hidup disana sebelumnya.

“Letusan gunung berapi adalah manifestasi fisik dari begitu banyak kekuatan alam dan spiritual bagi orang Hawaii,” kata Ilihia Gionson, juru bicara Otoritas Pariwisata Hawaii seperti dilansir laman AP.

Bagi Ilihia yang merupakan penduduk asli Hawaii dan tinggal di Big Island menyebutkan orang-orang yang tidak terbiasa dengan itu harus memahami bahwa itu adalah hal yang sangat pribadi.

Yang pastinya sbeut dia, tidak semua penduduk asli Hawaii akan merasa perlu melakukan perjalanan untuk melihat lahar, tetapi ada ada diantara mereka yang memanjat doa kepada nenek moyang mereka.

Salahsatu bentuk penghormatanya dengan hula atau menari.

"Beberapa orang mungkin tergerak untuk hanya mengamati dalam diam, bermeditasi, Anda tahu, berkomunikasi dengan kekuatan mereka yang lebih tinggi atau kupuna mereka dengan cara mereka sendiri," imbuh Gionson.

Hal sama juga diakui Kainani Kahaunaele, dia yang merupakan penduduk asli Hawaii, merasa tergerak untuk menghormati momen tersebut dan akan membawa anak, keponakan, dan teman dekatnya sedekat mungkin dengan aliran lahar. Di sana mereka akan bernyanyi.

“Hookupu kami akan menjadi suara kami,” katanya, menggunakan kata Hawaii untuk persembahan.

“Ini bukan untuk pertunjukan apa pun. Itu adalah koneksi yang kami buat ke Pele, ke tanah, ke Mauna Loa.” ***

 

Editor: Igun Gunawan

Sumber: Assicated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x