AKSARA JABAR - Tata cahaya merupakan elemen penting dalam pementasan teater, tari, musik, maupun seni pertunjukan lainnya. Meski sering luput dari sorotan utama, keberadaan tata cahaya justru menjadi penentu suasana, estetika visual, bahkan mendukung narasi yang dibangun oleh para aktor di atas panggung.
Rizky Surya Pangestu, Penata Cahaya dari Kelompok Seni Ngaos Art Foundation, membagikan pandangannya kepada Aksara Jabar pada Selasa, 22 Mei 2025, tentang bagaimana tata cahaya memainkan peran vital dalam setiap pertunjukan.
Baca Juga:
- Cara Lengkap Pilih Harmonika untuk Pemula dan Rekomendasinya: Ada Hohner, Suzuki, DLL
- Aksesoris Wajib untuk Pemain Drum: Tingkatkan Performa dan Kenyamanan Saat Bermain
Tata Cahaya: Seni di Balik Layar yang Penuh Arti
Menurut alumni Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik) FKIP, Universitas Muhammadyah Tasikmalaya (UMTAS) ini, minatnya pada tata cahaya bermula saat mengambil mata kuliah spesialisasi artistik pada semester enam perkuliahan.
Ia memilih bidang ini bukan hanya karena ingin mencoba hal baru selain musik, tetapi juga karena melihat pentingnya peran orang-orang di balik layar. “Tidak banyak yang mau berada di belakang layar,” ujarnya. Ketertarikan itu kemudian berkembang, apalagi dosennya saat itu adalah pendiri Ngaos Art Foundation, tempat Rizki kini aktif berkarya.
Pria cute dengan nama panggung Iki Tusca ini menyebut bahwa yang paling utama dalam menyusun tata cahaya adalah memahami fungsi dari cahaya itu sendiri, yakni memberi penerangan pada aktor dan membangun atmosfer yang mendukung adegan.
“Biasanya tergantung pada keinginan sutradara dan konteks adegan,” jelasnya. Dari sana, penata cahaya menentukan jenis lampu, warna, serta posisi penempatan lampu.