Network
AKSARA JABAR - Dalam lanskap musik Indonesia modern, nama Baskara Putra adalah sosok yang tak asing lagi. Musisi kelahiran Jakarta, 22 Mei 1994 ini dikenal sebagai salah satu figur paling produktif dan visioner, dengan sejumlah proyek band dan musik yang berhasil mencuri perhatian publik.
Dari Hindia, .Feast, hingga proyek kolaboratif lainnya, Baskara membuktikan bahwa konsistensi dan keberanian bereksperimen bisa membuka jalan menuju pencapaian besar dalam industri musik.
Baca Juga:
- Syifa Hadju Ambil Air Sisa Siraman Al Ghazali: “Biar Ketularan”, Ini Maknanya dalam Budaya Jawa
- Bajak Laut One Piece dan Budaya Maritim Indonesia: Menyelami Warisan Bahari dari Manga ke Nusantara
Awal Karier dan Kiprah di .Feast
Perjalanan musik Baskara dimulai secara serius ketika ia tergabung dalam band .Feast, sebuah grup rock alternatif yang didirikan bersama teman-temannya dari Universitas Indonesia. Melalui .Feast, Baskara menunjukkan identitas musikal yang kuat, lirik-lirik kritis, dan pembawaan yang teatrikal.
Album seperti Multiverses (2017) dan Membangun dan Menghancurkan (2019) membuktikan kapasitas .Feast sebagai band yang tak hanya kuat dari segi musikalitas, tapi juga memiliki narasi sosial-politik yang menggugah. Peran Baskara sebagai vokalis dan penulis lirik menjadi ujung tombak daya ledak band ini.
Hindia: Ruang Ekspresi Personal
Namun, nama Baskara benar-benar melambung lewat proyek solonya, Hindia. Album debutnya bertajuk Menari dengan Bayangan (2019) dianggap sebagai salah satu karya paling berpengaruh di era musik digital Indonesia. Lagu-lagu seperti Secukupnya, Evaluasi, dan Rumah ke Rumah menjadi soundtrack kehidupan generasi muda urban yang berjuang dengan ekspektasi, burnout, dan pencarian jati diri.
Lewat Hindia, Baskara menunjukkan sisi lain dirinya: lebih intim, reflektif, dan personal. Ia tak ragu membongkar pengalaman-pengalaman hidupnya, mengemasnya dalam narasi yang jujur dan aransemen musik yang kontemporer.
Kolaborasi dan Kontribusi di Dunia Musik
Baskara juga dikenal aktif berkolaborasi dengan banyak musisi lain. Ia pernah bekerja sama dengan nama-nama seperti Sal Priadi, Ardhito Pramono, Petra Sihombing, dan Rara Sekar. Tak hanya itu, ia juga terlibat dalam label dan kolektif Sun Eater, tempat tumbuhnya sejumlah musisi muda berbakat seperti Rayhan Noor dan Agatha Pricilla.
