Network
AKSARA JABAR – Penyelenggaraan kejuaraan olahraga otomotif mobil kursi tunggal yang menggunakan Mobil Listrik, Formula E, sukses mencuri perhatian masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Geisz Chalifah selaku Komisaris Ancol bahkan menilai acara tersebut bisa dibilang sukses karena tiket sebanyak 52.500 tiket ludes terjual.
“Puas dari sisi kesuksesan, penyelenggaraan tuntas. Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak. Kepada Presiden Jokowi dan Pemerintah Pusat yang hadir,” tutur Geisz Chalifah di Jakarta. Sabtu, 4 Juni 2022.
Baca Juga: Live Streaming Trans 7 MotoGP Catalunya Hari Ini Minggu 5 Juni 2022, Moto 3 Live Jam 16.00 WIB
Baca Juga: 5 Cafe Cozy di Bandung, Cocok Buat Mengerjakan Tugas
Baca Juga: Persija vs Sabah FC Jam Berapa dan Live Dimana? Cek di Jadwal Acara Indosiar Hari Ini 5 Juni 2022
Meski awalnya diprediksi tiket tidak akan terjual habis, tapi nyatanya tribun penuh dengan penonton.
Pandangan berbeda justru disampaikan Anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak.
Dia mengatakan jika indikator sukses dinilai dari tribun yang penuh maka acara dangdut juga bisa sepenuh ini.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Kegiatan di Hari Minggu, Nomor 3 Biasa Dilakukan
“Jika melihat hal ini menggunakan uang APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) maka sangat pesimis uang tersebut bisa kembali jika ukurannya hanya jumlah pengunjung. Tentu itu bukan target kegiatan yang menggunakan APBD. Apakah ini menjadi kampanye saat itu? Targetnya kan banjir Jakarta. Maka jika dikata sukses, sukses dari mananya?” Ungkapnya.
Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra menyanggah apa yang disampaikan Gilbert tersebut, menurutnya hal itu tidak sesuai dengan data dan terkesan tidak memberikan apresiasi.
Sehingga sebut dia tidak dapat langsung disimpulkan apakah acara Jakarta E Prix ini memberi keuntungan atau tidak dalam kurun waktu singkat.
Baca Juga: Jadwal Acara TV ANTV, SCTV, dan TRANS TV Minggu 5 Juni 2022, Ini Rekomendasi Tayangan Hari Libur
Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia tentu menjadi pihak yang memiliki kapasitas untuk menyampaikan hal tersebut.
Meski sempat menuai keraguan bahwa acara ini tidak memberikan keuntungan bagi Pemerintah Provinsi Jakarta bahkan Ancol.
Gheiz sebagai komisaris menjawab keraguan tersebut dengan mengatakan, dengan adanya acara Jakarta E Prix, justru sangat menguntungkan.
Setelah acara ini selesai, Jakarta dinilai siap untuk melangkah jauh ke depan yang dapat menjadi kota yang sama dengan kota-kota dunia.
Dikarenakan sukses menyelenggarakan event yang memiliki masa depan, yaitu kegiatan yang memiliki visi menjadi green city atau kota ramah lingkungan.
Sempat terdapat anggapan bahwa Formula-E ini bukan ajang mencari untung, tapi untuk menggerakkan perekonomian, seperti UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang banyak berpartisipasi pada acara tersebut.
Seratus lebih negara telah meliput acara Jakarta E-Prix dan menjadi pemberitaan bahkan mendapat penghargaan dunia.
Trubus, sebagai pengamat kebijakan publik. Meminta masyarakat untuk meminimalkan adanya konflik berkelanjutan terkait pro kontra dari Formula E.
Karena Jakarta E Prix adalah kesuksesan bersama, bukan hanya milik Jakarta atau bahkan Anies Baswedan.***
