Selain itu, Aji juga tak lupa memberikan tambahan motivasi penyulut api semangat untuk anak-anak didiknya, baik sebelum latihan bahkan setelah latihan pun demikian.
Pelatih berusia 52 tahun itu sesekali melakukan dialog ringan empat mata di lapangan dengan pemainnya.
Terlihat beberapa kali pria kelahiran Malang itu memanggil pemain hanya untuk berbincang lebih intens perihal kondisi dan taktik permainan.
Rupanya sorotan Aji, dia harus mensuplai energi gairah pantang mundur pada skuad Bajol Ijo. Hal ini disebabkan banyak amunisi Persebaya yang masih berusia muda.
Selain itu, Aji juga paham betul pentingnya sokongan psikologis mental, yang kerap menjadi sorotan anak muda.
Menilik kondisi demikian, saat pria yang pernah membawa Persebaya juara musim 1997 itu berbicara face to face dengan pemain, ia juga menyuntikkan semangat jelang pertandingan.
"Saya rasa mental mereka tidak ada masalah. Masalahnya memang kita kemarin gagal menang. Maka dari itu saya bilang terus ke mereka bermain harus punya fighting spirit," ucap Aji.
"Contohnya di permainan saya minta mereka cepat merebut bola setelah kehilangan. Itu bagian mentality," tuturnya.