Marcus CS Protes Setelah Dipaksa Mundur dari All England, Ini Penyebabnya

- 18 Maret 2021, 10:52 WIB
Inilah Alasan Resmi Tim Bulutangkis Indonesia Harus Mundur dari Kejuaraan Bergengsi All England 2021
Inilah Alasan Resmi Tim Bulutangkis Indonesia Harus Mundur dari Kejuaraan Bergengsi All England 2021 /instagram.com/marcusfernaldig/

AKSARA JABAR – Badminton World Federation (BWF) atau Federasi Badminton di Seluruh Dunia megnonfirmasikan bahwa semua pemain badminton Indonesia ditarik mundur dari All England 2021

Menurut BWF dan Bulutangkis Inggris, hal ini disebabkan salah satu penumpang dalam pesawat yang ditumpangi tim badminton Indonesia dinyatakan positif COVID-19.

BWF dan Bulutangkis Inggris menyatakan hal tersebut melalui laman resmi BWF pada Kamis, 18 Maret 2021 waktu setempat.

Baca Juga: BMW Umumkan Tampilan Mobil Listrik Seri BMW i4 all-electric, Akan Menyaingi Mobil Listrik Lexus UX 300e

Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika kedapatan berada dalam satu pesawat dengan orang yang dinyatakan positif COVID-19, harus diiisolasi selama 10 hari.

Tim Indonesia akhirnya dipaksa mundur untuk melakukan isolasi mandiri di Crowne Plaza Birmingham City Centre selama 10 hari hingga 23 Maret 2021.

Hal ini mendapatkan protes dari seluruh pemain badminton Indonesia yang bertanding di All England 2021. Protes ini ditulis dalam akun pribadi masing-masing.

“Malam ini kami terkejut mendengar berita bahwa kami,pemain dan ofisial Indonesia, harus ditarik mundur dari ajang All England karena penumpang anonim yang dinyatakan positif COVID-19 saat tes, naik penerbangan yang sama dengan kami,” tulis atlet ganda putra Marcus Fernaldi Gideon lewat akuannya @marcusfernaldig.

“BWF seharusnya menerapkan bubble system yang menjamin keamanan para pemain,” tulis Marcus lagi.

Protes serupa juga disuarakan oleh pemain ganda putra Fajar Alfian lewat akun Instagramnya @fajaralfian95 yang merasa BWF tidak adil.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini 18 Maret 2021, Ada Drama Turki Hercai Tayang dan Indonesia's Next Top Model

“Harus dipertanggungjawabkan. Tidak adil!,” tulisnya sambil mencantumkan akun resmi BWF.

Diketahui bahwa sebelumnya BWF mengundur acara pembukaan pada 17 Maret 2021 lantaran munculnya kasus COVID-19 satu hari menjelang pertandingan.

Beberapa atlet dan ofisial dari Denmark, India dan Thailand kedapatan positif COVID-19 sehingga pembukaan All England harus mundur lima jam dari jadwal sebenarnya.

Akhirnya atlet dan pelatih yang hasil tesnya negatif COVID-19 dapat mengikuti pertandingan, termasuk Indonesia.

Manajer Tim Indonesia, Ricky Soebagdja memberikan tanggapan lewat keterangan resmi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dalam kanal YouTube PBSI.

Ricky Soebagdja mengatakan bahwa pihak manajemen telah meminta konfirmasi pada pihak panitia dan dibenarkan bawah sesuai dengan aturan pemerintah Inggris, atlet badminton Indonesia harus diisolasi selama 10 hari.

Pemerintah Inggris melalui badan National Health Service (NHS) Test and Trace juga telah mengirimkan email pada 20 dari total 24 atlet Indonesia terkait isolasi mandiri dan penarikan mundur dari pertandingan tersebut.

Ricky mengatakan pihak BWF selaku panitia juga tidak dapat melakukan apapun karena hal tersebut bersangkutan dengan regulasi pemerinta Inggris.

“Ini sebenarnya masalah government to government,” ucap Ricky dalam unggahan video tersebut.***

 

Editor: Iing Irwansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah