Perang Dunia III Mengguncang: Iran Diserang, Diplomasi Budaya Tetap Jalan dengan Indonesia

Aksara Jabar - 23 Jun 2025, 13:00 WIB
Editor: Tim Aksara Jabar
Penandatanganan MoU kerjasama budaya Iran-Indonesia pada 2 Juni 2025/
Penandatanganan MoU kerjasama budaya Iran-Indonesia pada 2 Juni 2025/ /Instagram/Dewan Kesenian Jakarta/

AKSARA JABAR - Republik Islam Iran saat ini sedang berada dalam kondisi genting akibat serangan militer yang dilancarkan oleh Amerika Serikat dan Israel. Situasi ini diyakini sebagai bagian dari eskalasi geopolitik yang kian tajam dan digambarkan oleh sebagian analis sebagai awal dari Perang Dunia III.

Iran dikenal sebagai negara yang paling konsisten dalam membela kemerdekaan Palestina di berbagai forum internasional. Dukungan Iran terhadap Palestina kerap menjadikannya sasaran tekanan politik dan militer dari negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Israel.

Serangan terhadap Iran diyakini bukan hanya ditujukan untuk melemahkan kemampuan militernya, melainkan juga untuk memukul mundur peran strategis negara itu dalam mendukung perjuangan Palestina. Iran telah bertahun-tahun berada dalam posisi terdepan melawan pendudukan dan agresi Israel di Timur Tengah.

Baca Juga:

23 Juni: Hari Janda Internasional, Mengapa Penting untuk Diperingati? Ini Pandangan Budaya!

Berkaca dari Pandemi Covid 19, RivaL Alhamdi Bangun Gerakan 3B untuk Generasi Emas Indonesia Lewat PPPI 2025

Kerjasama Budaya Indonesia-Iran

Meski dilanda konflik bersenjata, kerja sama di bidang kebudayaan antara Iran dan Indonesia menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Pada 2 Juni 2025, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) secara resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Konsulat Kebudayaan Republik Islam Iran di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Ketua DKJ, Bambang Prihadi, bersama Konsul Kebudayaan Iran, Dr. Mohammad Reza Ebrahimi. Kesepakatan ini mencakup agenda strategis seperti penerjemahan karya sastra, pertukaran seniman, dan kolaborasi seni lintas bidang, termasuk film, seni rupa, dan pertunjukan.

Dalam wawancara dengan Aksara Jabar pada 4 Juni 2025, Bambang menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan proyek jangka panjang tanpa batas waktu tertentu. “Kita mulai dari karya sastra dan film yang saling ditukar dan diterjemahkan, lalu menghubungkan seniman pertunjukan dan seni rupa,” ujarnya.

Halaman:

Sumber: Wawancara


Tags

Terkini