5 Fakta Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, No 2 Paling Kontroversial

- 29 September 2020, 11:00 WIB
Tangkap Layar Kompilasi Pertanyaan yang Ditujukan Kepada Menkes Terawan di Instagram Mata Najwa
Tangkap Layar Kompilasi Pertanyaan yang Ditujukan Kepada Menkes Terawan di Instagram Mata Najwa /@matanajwa/instagram

AKSARAJABAR - Sebelum ia menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI), Terawan yang menjadi satu-satunya dokter dalam jajaran menteri tersebut tampaknya merupakan sosok tak asing bagi publik.

Pandemi virus corona baru (Covid-19) yang juga menjangkit seluruh provinsi di Indonesia membuat Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto disorot oleh kebanyakan orang.

Tak sedikit pihak berharap kehadirannya segera muncul dihadapan publik untuk mengklarifikasi beberapa hal yang telah menyebar di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Kurikulum Seni Teater Dianggap Tidak Jelas, Rachman Sabur: Seharusnya Bisa Dirubah

Berikut daftar fakta terkait Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Dikutip Aksarajabar dari laman Pikiran-Rakyat.com

1. Lulusan FK UGM

Terawan Agus Putranto lahir di Yogyakarta pada 5 Agustus 1954 dan telah melalui pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ia kemudian mengabdi sebagai dokter TNI Angkatan Darat (AD) dan menjabat Kepala RS Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto sejak 2015-2019.

2. Berinovasi dengan Metode 'Cuci Otak'

Terawan dikenal sebagai dokter yang memiliki inovasi tentang proses penyembuhan menggunakan metode 'cuci otak'.

Baca Juga: Produksi Beras Tinggi, Bupati Subang Raih Penghargaan Pin Emas Kementan RI

Berdasarkan laporan dari laman ANTARA, terdapat kabar bahwa Terawan berhasil menyembuhkan ribuan pasien stroke melalui metode tersebut.

Namun sekitar awal April 2018 ia diberhentikan sementara oleh Mahkamah Kode Etik Kedokteran (MKEK) IDI.

Sebab ia diduga melanggar salah satu kode etik kedokteran, yakni mengiklankan metode 'cuci otak' yang bisa menyembuhkan pasien stroke.

Beberapa waktu kemudian Terawan membantah bahwa metode yang diperkenalkannya sejak 2004 namun banyak dilakukan pada 2011 tersebut sebenarnya bernama digital subtraction angiography (SDA).

Baca Juga: Liverpool VS Arsenal Skor 3-1, Catatan The Gunners Selalu Kalah dalam 5 Pertandingan di Anfield

Tujuannya untuk mendiagnostik dan mengevaluasi pembuluh darah otak sehingga bisa diketahui penyakit dari pasien dan menentukan pengobatan yang tepat.

3. Menkes Terawan Agus Putranto Dapat Banyak Dukungan

Banyaknya persoalan terkait metode 'cuci otak' yang dikenalkan oleh Terawan ternyata tak menyurutkan adanya dukungan dari sejumlah pihak.

Terawan mendapat dukungan di antaranya dari Komisi IX DPR, Kementerian Ristekdikti, masyarakat yang menjadi pasiennya, dan bahkan para pejabat dan tokoh negeri yang merasakan manfaat luar biasa dari metode tersebut.

Baca Juga: Berbagi Pengalaman Merintis Usaha Hingga Sukses Bersama Pengusaha Muda Asal Sukabumi

Beberapa tokoh yang pernah menjalani metode tersebut adalah Wakil Presiden 2014-2019 Jusuf Kalla, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan mantan Ketua MK Mahfud MD.

4. Terawan Tak Jadi Dipecat dari IDI

Meski Mahkamah Kode Etik Kedokteran (MKEK) IDI menyatakan akan memberhentikan sementara dokter tersebut, namun Ketua Umum PB IDI saat itu Prof Ilham Oetama Marsis menyatakan tidak melaksanakan putusan MKEK.

Ia menyebut bahwa dr. Terawan tetap sebagai anggota IDI dan bisa terus berpraktik.

5. Pernah Merawat mendiang Ani Yudhoyono

Dr. Terawan Agus Putranto saat menjadi dokter kepresiden pada pemerintahan Presiden Joko Widodo pernah ditugaskan untuk merawat istri Susilo Bambang Yudhoyono, yakni mendiang Ani Yudhoyono sebelum meninggal karena kanker di Singapura.

Ia juga turut memantau kondisi kesehatan Presiden Ketiga RI BJ Habibie saat dirawat di RSPAD sebelum wafat.***

Editor: Yoga Aditya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x