Kurikulum Seni Teater Dianggap Tidak Jelas, Rachman Sabur: Seharusnya Bisa Dirubah

- 28 September 2020, 22:57 WIB
Tokoh teater Indonesia Rachman Sabur, dalam acara ngobat di saluran Yotube Budi Dalton
Tokoh teater Indonesia Rachman Sabur, dalam acara ngobat di saluran Yotube Budi Dalton /tangkapan layar saluran youtube Budi Dalton

AKSARAJABAR - Tokoh Teater juga Praktisi teater, sekaligus akademisi teater Indonesia, Rachman Sabur mengkritisi kurikulum pendidikan teater yang ada di kampus seni, menurutnya semestinya keberadaan kampus seni bisa turut ikut berkontribusi dalam mengembangkan seni teater.

hal tersebut disampaikan Rachman Sabur di saluran youtube Budi Dalton, yang diunggah pada Senin, 28 September 2020, berjudul Ngobat: Ngomongkeun Teater Kontemporer.

Rachman Sabur menilai ada persoalan pada sistem dalam pendidikan seni teater, kurikulumnya tidak jelas mau diarahkan menjadi praktisi tidak, diarahkan menjadi peneliti juga tidak.

Baca Juga: Apa Teater Kontemporer, Ini Penjelasan Tokoh Teater Nasional Rachman Sabur

"Nanggung aja, silahkan dicek di setiap kampus seni, yang ada jurusan teaternya, yang mereka jual itu karya seni, namun realitasnya di sekolah pendidikan seni kita didominasi oleh penelitian," jelasnya.

Kemudian dia menjelaskan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, ketika masih bernama Akademi Seni Tari (ASTI), yang didominasi oleh praktek, sehingga jelas kurikulumnya.

"Sedangkan sekarang tidak jelas, yang bisa dijual oleh kampus seni ya karya seni, bukan penelitian," tambahnya.

Sedangkan jika kita lihat di pemerintahan pusat, dalam hal ini Dikti juga menurut Rachman Sabur tidak ada orang yang kompeten sebagai praktisi.

"Justrul menurut saya usulan itu bisa datang dari bawah, seharusnya begini, bukan begitu. Ini yang terjadi di kampus seni, dan sebetulnya bisa dirubah, tinggal niatan kitanya aja mau atau tidak," katanya.***

Editor: Yoga Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x