TJI Optimis Kapolri Baru Bisa Melanjutkan Keberhasilan Tito Karnavian

- 26 Oktober 2019, 23:19 WIB
IMG_20191026_234628
IMG_20191026_234628

AKSARAJABAR.COM, JAKARTA --Direktur Eksekutif The Jakarta Institute (TJI) Reza Fahlevi menilai, diajukannya Komjen Idham Azis menjadi calon tunggal Kepala Kepolisian RI (Kapolri) oleh Presiden Joko Widodo ke DPR merupakan pilihan yang tepat.

Pasalnya, sosok Idham akan melanjutkan keberhasilan Kapolri sebelumnya Jenderal Tito Karnavian, yang telah mengawal kondusifitas keamanan sejumlah peristiwa besar. Diantaranya Pilgub DKI 2017, Pemilu dan Pilpres 2019 serta sejumlah kasus terorisme juga penggagalan jutaan ton Narkoba dari luar negeri.

Seperti diketahui, Tito telah menginggalkan posisi sebagai Kapolri karena ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Menurut Levi, sapaan akrabnya, Idham akan melanjutkan warisan legacy Polri yang Profesional, Modern dan Terpercaya (Promoter).

Kapolri baru merupakan Jenderal bintang tiga yang lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 1963. Idham merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988.

Saat ini, Idham menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri. Ia mulai menjabat sebagai Kabareskrim sejak Januari 2019. Sebelumnya, menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya di tahun 2017, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri di 2016, Kapolda Sulawesi Tengah di 2014, hingga Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri di 2013.

"Idham dikenal berpengalaman di bidang reserse dan anti-teror. Diketahui, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Polri di tahun 2010. Salah satu prestasinya adalah melumpuhkan teroris bom Bali, Dr Azahari dan komplotannya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005," papar Levi.
Idham mendapat penghargaan dari Kapolri Sutanto, bersama dengan Tito Karnavian yang merupakan Angkatan 1987. Juga menjadi anggota tim kobra yang dipimpin Tito dalam memburu putra bungsu presiden RI kedua Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.
Hal itu terkait kasus pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita pada 7 Agustus 2000 yang ketika itu melibatkan Tommy. Adapun Tommy divonis 10 tahun penjara dalam kasus tersebut. Ia pun menjalani hukuman di Nusakambangan dan keluar di tahun 2006.
Dalam karirnya, Idham juga menjadi wakil satuan tugas (satgas) pengungkapan kasus-kasus teror dan konflik di Poso atau disebut Ops Camar Maleo.
Maka Levi optimisis, di tengah maraknya ujaran kebencian, hoax, radikalisme dan terorisme serta sejumlah kejahatan kriminal lain yang berpotensi mengganggu ketertiban dan keamanan di Indonesia, Komjen Pol Idham Aziz akan bekerja keras untuk memenuhi harapan Presiden Jokowi yang ingin melanjutkan capaian keberhasilan pembangunan infrastruktur juga sumber daya manusia ke depannya.
"Kami yakin, ke depan Polri di tangan Kapolri yang baru Bapak Komjen Pol Idham Aziz akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh warga Indonesia. Sehingga Kabinet Indonesia Maju bisa maksimal bekerja dan seluruh Pemerintah daerah juga memberikan pelayanan maksimal dalam menjalankan pwmerintahannya, dan Indonesia akan semakin maju," tandas Levi.

Editor: Aksara Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x