Lebaran 2023 Tanggal Berapa? BRIN Sebut Lebaran 2023 NU dan Muhammadiyah Berpotensi Berbeda Karena Hal Ini

- 21 Maret 2023, 11:15 WIB
Ilustrasi Idul Fitri atau Lebaran 2023.
Ilustrasi Idul Fitri atau Lebaran 2023. /PIXABAY/Rabbector /

AKSARA JABAR - Belum juga memasuki bulan Ramadhan, umat islam di Indonesia sudah mencari informasi menganai kapan Lebaran 2023.

Baik jadwal Lebaran 2023 NU ataupun Lebaran 2023 Muhammadiyah sangat dinantikan oleh umat islam.

Namun, perbedaan tanggal Lebaran atau Idul Fitri kerap terjadi di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Peneliti Astronomi dan Astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaludin.

Baca Juga: 1 Ramadhan 1444 H Jatuh Pada Tanggal 23 Maret 2023? Kemenag Prediksi Awal Puasa NU dan Muhammadiyah Serentak

Thomas menyebut penentuan 1 Syawal 1444 Hijriah/2023 Masehi atau Idul Fitri antara keputusan Pemerintah dan Muhammadiyah berpotensi berbeda, karena perbedaan kriteria.

"Penentuan 1 Syawal 1444 Hijriah berpotensi berbeda antara Pemerintah dan Muhammadiyah. Tapi ketetapan baru akan diputuskan saat sidang isbat," ujar Thomas di Jakarta, Kamis, seperti dilansir dari ANTARA.

Thomas mengatakan perbedaan penentuan Idul Fitri terjadi bukan karena metode hisab dan rukyat melainkan perbedaan kriteria yang dipedomani oleh tiap-tiap organisasi Islam, termasuk pemerintah.

Kriteria wujudul hilal digunakan Muhammadiyah, sedangkan kriteria imkan rukyat (visibilitas hilal) digunakan oleh Nahdlatul Ulama dan beberapa organisasi keagamaan lain di Indonesia.

Baca Juga: Magic 5 Hari Ini Tayang Jam Berapa? Cek Jadwal Indosiar Ada PS Barito Putera vs Persis Solo

"Penentuan awal bulan memerlukan kriteria agar bisa disepakati bersama. Rukyat memerlukan verifikasi kriteria untuk menghindari kemungkinan rukyat keliru. Hisab tidak bisa menentukan masuknya awal bulan tanpa adanya kriteria, sehingga kriteria menjadi dasar pembuatan kalender berbasis hisab yang dapat digunakan dalam prakiraan rukyat," katanya.

Adapun Pemerintah melalui Kementerian Agama memedomani kriteria baru yakni MABIMS yang disepakati Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Kriteria MABIMS ini menetapkan tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi bulan (jarak sudut bulan-matahari) minimal 6,4 derajat.

Thomas menjelaskan saat Maghrib, 20 April 2023, ada potensi posisi bulan di Indonesia belum memenuhi kriteria MABIMS. Namun, dari sisi wujudul hilal yang dipedomani Muhammadiyah, posisi bulan sudah memenuhi kriteria.

Dengan demikian, 1 Syawal 1444 Hijriah/2023 Masehi versi MABIMS berpeluang besar jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Sementara Muhammadiyah yang bahkan telah mengumumkan bahwa 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Jumat, 21 April 2023.

Baca Juga: Ide Jualan Takjil Minuman Segar untuk Bulan Puasa, Modal Cuma Rp36000 Aja !

"Pada saat Maghrib 20 April 2023 belum memenuhi kriteria MABIMS, tetapi sudah memenuhi kriteria wujudul hilal. Jadi ada potensi perbedaan 1 Syawal. Kemungkinan besar berbeda, tetapi keputusan akhir pada ada sidang isbat," ujarnya.

Sementara untuk penentuan awal 1 Ramadhan atau memulai puasa, pada Maghrib 22 Maret 2023 posisi bulan di Indonesia sudah memenuhi kriteria, baik itu MABIMS maupun wujudul hilal. Dengan demikian, awal puasa akan seragam yakni jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.***

Editor: Iing Irwansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x