Sedangkan metode rukyatul hilal menurut Syafi’iyah, keberhasilan rukyatul hilal yakni dari kesaksian seorang yang adil walaupun pada kondisi terdapat penghalang. Namun, tidak memadai dalam kondisi tersebut menurut Hanabilah.
Dalam sidang isbat, Kemenag menggabungkan kedua metode ini sebagai rujukan dalam penentuan 1 Ramadhan secara nasional.
Jika mengacu pada sidang isbat tahun sebelumnya, Kemenag melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, duta besar negara sahabat, dan perwakilan ormas Islam. Sidang ini juga akan melibatkan perwakilan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya.
Baca Juga: Penderita Asam Urat, saat Puasa Coba Hindari Makanan Ini
Selain itu, Kemenag juga mengundang pimpinan MUI dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang.
Sidang Isbat 2022 dibagi menjadi tiga tahap, yakni sebagai berikut:
1. Pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi).
Pemaparan dilakukan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag secara terbuka dan disiarkan live streaming.
2. Pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1443 Hijriah. Sesi ini digelar secara tertutup setelah Salat Magrib.
Selain data hisab (informasi), sidang Isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 78 lokasi di seluruh Indonesia.