Sempat Diusung Menjadi Warisan Budaya Tak Benda, Begini Sejarah Lengkap Kebaya

- 28 Oktober 2022, 14:10 WIB
Prilly Latuconsina mengenakan kebaya di Hari Kemerdekaan RI. .
Prilly Latuconsina mengenakan kebaya di Hari Kemerdekaan RI. . /Instagram.com/@prillylatuconsina96/

AKSARA JABAR - Baju Kebaya merupakan pakaian tradisional yang dikenakan oleh wanita di Asia terutama Indonesia, Malaysia, Brunei dan Singapura.

Kebaya dibuat daripada kain kasa yang dipasangkan dengan sarung, batik, atau pakaian tradisional yang lain seperti songket dengan berbagai motif menarik.

Sebelum tahun 1600 tepatnya di Pulau Jawa, kebaya adalah pakaian yang hanya dikenakan oleh golongan keluarga kerajaan. Selama zaman penjajahan Belanda, wanita-wanita Eropa mula mengenakan kebaya sebagai pakaian resmi.

Baca Juga: Link Twibbon Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022, Cocok Digunakan Siapa Pun

Suatu hari, kebaya diubah menggunakan barang tenunan mori menggunakan sutera dengan sulaman warna-warni. Pakaian yang mirip yang disebut “nyonya kebaya” diciptakan pertama kali oleh orang-orang Peranakan dari pada Melaka.

Sementara itu, orang Arab membawa baju kebaya (bahasa Arab adalah abaya) ke Nusantara sejak ratusan tahun yang lalu. Kemudian mulai dikenali hingga ke Melaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.

Pakaian yang mirip ‘kebaya nyonya’ dicipta pertama kali oleh masyarakat Peranakan (golongan Baba dan Nyonya) dari Melaka. Mereka memadukan dengan kain sarung batik dan kasut cantik bermanik.

Mengikut fakta sejarah, wanita peranakan Cina memakai kebaya nyonya sebagai pakaian harian seawal 1930-an. Kini, kebaya nyonya bukan hanya digayakan wanita Asia saja, malah diterima di seluruh dunia.

Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022, Libur atau Tidak? Simak Penjelasannya!

Halaman:

Editor: Andi Permana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x