Kontroversi Impor Beras, Ubedilah Badrun Tuding Presiden Jokowi Lakukan Kebohongan Publik

28 Maret 2021, 16:52 WIB
Analis Sosial Politik UNJ Ubedilah Badrun menuding Presiden Jokowi karena berbicara tidak sesuai fakta terkait impor beras. /Instagram/@ubedilahbadrun.official/

AKSARA JABAR– Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai Presiden Joko Widodo melakukan kebohongan.

Bahkan antara, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan Presiden Jokowi sapaan akrab Joko Widodo sudah tidak lagi sama (sejalan).

Menurut dia, berdasarkan informasi Menteri Perdagangan (Mendag), stok beras nasional tinggal sekitar 800 ribu ton yang mana 300 ribu tonnya sudah tidak layak komsumsi.

Baca Juga: TV Kurang Diminati, Kemendikbud Ubah Skema BDR Menggunakan Platform Digital Mulai April Mendatang

Akibat kondisi tersebut, Kemendag memutuskan melakukan impor 1 juta ton beras untuk mencukupi kebutuhan beras nasional.

“Argumentasinya seperti itu tetapi tiba-tiba beberapa hari kemudian, presiden mengatakan tidak perlu impor beras. Bayangkan, menteri dan presiden tidak sama (sejalan). Alasannya, petani padi mau panen dan kemungkinan akan ada surplus beras jadi tidak perlu impor beras,” kata Ubedilah melalui postingan Instagram pribadinya @ubedilahbadrun.official yang diunggah Minggu, 28 Maret 2021.

Baca Juga: Detik-detik Ledakan Bom di Makasar Terekam CCTV, Diduga Kuat Aksi Bunuh Diri

Pernyataan Presiden Jokowi pada Jumat, 26 Maret 2021 di Istana Merdeka yang mengatakan sudah tiga tahun tidak impor beras, dinilai Ubedilah merupakan kebohongan karena pada faktanya, Indonesia melakukan impor beras pada setiap tahunnya.

“Saya kira itu bahasanya tidak jujur, ya, atau bahasa lebih ekstremnya bohong. Karena kalua kita cek dari data BPS (Badan Pusat Statisktik) justru data tahun 2018 itu, impornya dahsyat, itu satu tahun menjelang Pemilu,” ungkapnya.

Adanya perbedaan pernyataan presiden dengan data BPS, disebutkan dia, Presiden Jokowi tengah berbohong di tengah kontroversi impor beras yang tengah menjadi sorotan berbagai elemen masyarakat.

Baca Juga: Polemik Vaksin AstraZeneca, Presiden Jokowi Sebut Vaksinasi sebagai Ikhtiar untuk Kembali Hidup Normal

“Maaf saya harus mengatakan ini agak keras karena basisnya data. Menurut saya sebaiknya presiden tidak usah mengklaim bahwa tidak pernah impor beras selama tiga tahun karena faktanya ternyata impor beras. Jadi saya berbicara berdasarkan fakta,” ucapnya.

Dari peristiwa itu, dia menerangkan, koordinasi antara presiden dengan para menteri sudah tidak efektif karena pernyataan menteri dan presiden bertentangan.

“Presiden makin terang-terangan berbohong atau membohongi publik. saya kira ini catatan kritis untuk presiden,” ungkapnya.

Baca Juga: Manfaat Aplikasi Cashzine si Aplikasi Penghasil Uang, Berikut Penjelasan Cara Penggunaannya!

Berdasarkan data BPS, Indonesia secara rutin melakukan impor beras dalam setiap tahunnya dari berbagai negara.

Pada tahun 2018, Pemerintahan Indonesia melakukan impor beras sebanyak 2.253.824 ton. Pada tahun 2019, impor beras sebanyak 444.508 ton. Serta tahun 2020, impor beras kembali dilakukan dengan volume yang lebih sedikit yakni, 356 ribu ton.***

Baca Juga: Ruben Onsu Beberkan Alasannya Mengangkat Betrand Peto sebagai Anak

Editor: Igun Gunawan

Tags

Terkini

Terpopuler