Banjir Halmahera Utara, 1.801 Warga Mengungsi

17 Januari 2021, 20:45 WIB
Banjir di Kabupaten Halmahera Utara. Istimewa/HO-BPBD Kabupaten Halmahera Utara /

AKSARAJABAR – Sebanyak 1.801 warga di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara mengungsi akibat banjir yang terjadi pada Sabtu, 16 Januari 2020 pukul 12.00 WITA.

“Tinggi muka air saat banjir terjadi antara 50-100 centimeter,” ujar Dr Raditya Jati selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran persnya. Ahad, 17 Januari 2021.

Selain itu banjir juga menyebabkan satu unit jembatan terputus, 809 unit rumah terendam, tiga unit rumah terbawa banjir dan dua unit rumah rusak berat.

Baca Juga: Disdik Sumedang Bantu Korban Bencana Longsor Cimanggung, Hasil Penggalangan Terkumpul Rp188 Juta

“Terdapat lima kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Kecamatan Kao Barat, Kecamatan Halmahera Utara, Kecamatan Galela Barat, Kecamatan Galela Selatan dan Kecamatan Loloda Utara,” imbuhnya.

Dikatakan dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan instansi terkait, masyarakat dan relawan serta tim gabungan dalam melakukan evakuasi masyarakat terdampak.

Selain itu, BPBD Kabupaten Halmahera Utara juga mendirikan tenda pengungsi di perbatasan antara Desa Pitago dan Desa Kai.

Adapun BPBD Kabupaten Halmahera Utata memantau banjir saat ini telah berangsur surut.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Provinsi Maluku Utara berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir.

Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga ditengah musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah hingga Februari 2021.

“Masyarakat dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui BMKG serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk,” tandasnya. ***

Editor: Igun Gunawan

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler