Anak dan remaja yang menjadi korban bullying rentan mengalami kondisi mental buruk saat menjadi dewasa.
Dikutip dari laman Stop Bullying, mereka yang menjadi korban perundungan rentan mengalami depresi.
Selain itu, dalam perundungan jangka panjang, korban juga rentan mengalami kecemasan kronis.
Juga perubahan pola tidur dan makan dan hilangnya minat pada aktivitas yang biasa mereka nikamti.
Sebuah studi tahun 2014 dari para peneliti di King's College London di Inggris menemukan bahwa efek negatif sosial, fisik, dan mental dari intimidasi masa kanak-kanak masih terlihat hingga 40 tahun kemudian.
Bullying dan ancaman bullying yang berkelanjutan dapat memiliki konsekuensi fisiologis.
Ada bukti bahwa dari waktu ke waktu pengalaman ini dapat mengacaukan sistem respons stres biologis.
Ketika menjadi korban perundungan, efek psikologis yang timbul tak bisa hilang hanya karena mereka sudah tumbuh menjadi dewasa.