AKSARAJABAR - Siapa yang tau Kota Bandung? Pernah ke sana kan? Tau kalalu di sana ada jalan namanya jalan Ir H Juanda tapi banyak orang nyebut jalan itu Dago? Kira-kira kenaoa ya disebut Dago? begini sejarahnya.
Dikutip Aksara Jabar dari situs resmi Humas Kota Bandung, yakni humas.bandung.go.id diterangkan bahwa sebagian besar wisatawan yang datang ke Kota Bandung ingin menyambangi kawasan Dago. Selain karena keasriannya, kawasan tersebut juga terkenal dengan wisata belanja dan kulinernya.
Kawasan Dago terutama di Jalan Ir. H. Juanda selalu semarak. Terlebih saat digelar car free day di hari Minggu.
Baca Juga: Belum Dapat Kuota Gratis Internet dari Telkomsel ? Berikut cara mendapatkannya
Tetapi tahukan anda asal usul nama Dago? Berdasarkan hasil penelusuran Humas Kota Bandung, nama Dago telah ada sejak zaman Belanda. Konon, pada masa kolonial Belanda, penduduk di kawasan Bandung Utara memiliki kebiasaan untuk saling menunggu sebelum pergi ke kota.
Jalan yang digunakan masih berupa jalur setapak yang kala itu menjadi satu-satunya akses bagi penduduk ke pasar. Tetapi jalan menuju pasar di Kota Bandung ini masih dikuasai oleh para perampok serta rawan binatang buas, terutama di daerah hutan sekitar Terminal Dago saat ini.
Dalam sejumlah tulisan, Kota Bandung zaman habeula memang banyak ditemui badak hingga harimau. Kondisi tersebut membuat penduduk selalu pergi bersama-sama karena alasan keamanan. Lama kelamaan, warga terbiasa silih dagoan di suatu tempat di kawasan Dago. Kata menunggu dalam bahasa Sunda adalah "dagoan".
Baca Juga: Mau Tetap Liburan Akhir Oktober Mendatang? Ini Tips Agar Tetap Aman dan Terhindar Covid 19
Sejak dahulu, kawasan Dago memang menjadi kawasan yang cocok dijadikan tempat peristirahatan. Saat Belanda berkuasa, kawasan itu juga dijadikan sebagai rumah peristirahatan dan kawasan elit.