AKSARA JABAR - Terpaan angin malam tak menyurutkan semangat warga Nyalindang untuk tetap berdiri di pinggir jalan kampung setempat, menunggu kedatangan orang yang mereka nanti-nantikan. Meski tak pernah bersemuka secara langsung sebelumnya, kerinduan warga terhadap sosok yang ditunggu begitu mendalam.
Nyalindang adalah sebuah kampung kecil yang terletak di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pada sebuah malam, jelang pertengahan Oktober 2023, warga kampung itu begitu antusias menyambut kedatangan Ganjar Pranowo, begitu mendapat kabar calon presiden (capres) 2024 itu akan menginap di rumah masyarakat setempat.
Setelah beberapa saat menunggu, tepat pukul 22.30 WIB sosok yang ditunggu, Ganjar Pranowo, datang bersama rombongan kecil. Hadrah dan selawat dilantunkan berjemaah oleh warga yang semringah menyambut hadirnya politikus berambut putih itu.
“Berkah sekali malam ini. Kita kedatangan sosok tamu spesial, yang bahkan kita tidak pernah membayangkan kehadirannya di kampung ini. Berkah dan sehat selalu Pak,” sahut warga menyambut Ganjar.
Ganjar pun kemudian diantarkan warga menuju rumah yang hendak menjadi tempatnya mengindap. Ia pun masuk untuk bersih-bersih sebentar dan berganti pakaian layaknya warga kampung setempat: bersarung dan berkaus oblong saja, lalu ngeriung dan ngobrol bersama warga.
Tema obrolan pun mengalir begitu hangat, seolah Ganjar adalah kawan lama yang sudah lama tak berjumpa. Meski faktanya, ia baru kali pertama datang dan menginap di Nyalindang.
"Belum pernah ada pejabat, yang mengindap di sini. Kami bangga sekali Pak Ganjar bersedia datang dan bahkan menginap di sini. Rasanya kami bangga sekali, apalagi beliau ini kan calon presiden,” tutur warga setempat, Dian (50).
"Semoga Pak Ganjar nanti jadi Presiden, dan beliau tetap seperti ini. Pak Ganjar benar- benar orang baik dan merakyat, tidak dibuat-buat," sambungnya.
Tak hanya di Nyalindang, Kabupaten Bogor. Pada lain kesempatan, Ganjar juga mengunjungi warga di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Barat. Di sejumlah daerah itu, Ganjar juga menginap dan ngeriung bareng warga, mendengarkan cerita dan keluh kesah mereka, menyerap, dan coba mencarikan solusi atas persoalan rakyat kecil yang ditemuinya itu.
Sebelum bertandang ke Naylindang, Ganjar telah terlebih dahulu berkunjung ke Desa Muncang, Kecamatan Sodonghilir, Tasikmalaya, Jawa Barat. Di Muncang, selain menginap Ganjar juga memberikan bantuan sumur bor untuk warga.
Beberapa waktu sebelum Ganjar ke Muncang, warga setempat menemui politikus berambut putih itu, mengutarakan kesulitan mereka mengakses air bersih. Mereka berhadap, keluah kesah mereka mendapat respon. 12 tahun belakangan, warga Muncang memang kesulitan mendapatkan air bersih.
"Awalnya dapat keluhan, di Tasikmalaya ada desa yang sulit air bersih. Akhirnya kami carikan solusi dan sekarang warga bisa mengakses air bersih dengan mudah," kata mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu, saat berkumpul bersama warga Muncang.
Warga setempat, Latip mengaku bantuan sumur bor dari Ganjar sangat bermanfaat bagi masyarakat. Karena, sudah lebih dari 12 tahun mengajukan bantuan ke pemerintah namun belum mendapat respons.
“Alhamdulillah Pak Ganjar yang bisa mewujudkan impian warga mendapatkan air bersih dengan mudah," ucapnya bersyukur.
Sambutan suka cita warga juga tergambar jelas saat Ganjar dan istrinya Siti Atikoh mengindap di Kampung Padakati, Desa Tegallega, Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur, pada bulan yang sama.
Saat tiba di desa terpencil di kaki Gunung Gede itu pukul 23.15 WIB, Ganjar dan Atikoh disambut ramah ratusan warga.
"Wilujeng sumping, Pak Ganjar. Selamat datang di kampung kami yang terpencil ini," kata warga.
Ganjar dan istri dengan ramah menyalami warga. Dengan rendah hati, berkali-kali dia mengucapkan terima kasih dan meminta izin untuk menginap di desa itu.
"Hatur nuhun, saya izin menginap di sini ya, bapak-ibu. Maaf merepotkan," katanya.
Serupa dengan di tempat lain, begitu datang Ganjar segera membersihkan diri, untuk kemudian berkumpul bersama warga kampung setempat. Setelahnya, Ganjar dan istri beristirahat di kamar yang sangat sederhana.
Selain di sejumlah daerah di Jawa Barat, Ganjar juga menginap di rumah-rumah warga yang ia kunjungi di belahan nusantara lainnya. Misalnya, Ganjar menginap di Musi Rawas, Sumatra Selatan (Sumsel), lalu di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara (Sumut), begitu pula saat berkunjung ke Papua Barat, Ganjar juga menginap di rumah warga setempat.
Genuine, tidak dibuat-buat Guru Besar Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (FIS UIN Suka) Yogyakarta Prof. Dr. Iswandi Syahputra, S.Ag, M.Si menilai kebiasaan Capres RI Ganjar Pranowo menginap di rumah warga di pelosok-pelosok tanah air, merupakan sesuatu yang genuine dan alami, tidak dibuat-buat. Sehingga, kata dia, hal itu akan sulit ditiru oleh pejabat atau calon presiden lain.
"Mungkin bisa kalau artis ya, tetapi kan tetap saja nanti diuji, kan? Ah, ini karena mau pilpres, kan? Bisa saja orang bilang begitu. Akan tetapi kan, Ganjar tidak. Dia sudah melakukannya sejak sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Ada konsistensi di situ, itu sulit ditiru,” kata Iswandi.
Ia menegaskan, menginap di rumah warga yang sangat sederhana, apalagi sama sekali tak pernah kenal sebelumnya membutuhkan kematangan psikologis dan komitmen kerakyatan yang kuat.
“Jadi, fisiknya harus siap tidur di dipan misalnya atau tidur di kasur biasa. Kemudian mungkin ada nyamuknya, mungkin berisik, mungkin bau toiletnya, terus berbaur dengan masyarakat pakai kaus biasa, mungkin kedinginan dan segala macamnya, itu berat,” ujarnya. (*)