Network
AKSARA JABAR- Kasus pembunuhan sadis ibu dan anak di Desa Jalancagak, Subang sampai hari ini masih menjadi teka-teki.
Polisi terus bekerja keras mengungkap identitas pelaku. Mulai dari olah TKP, mengumpulkan barang bukti, dan meminta keterangan saksi.
Polisi terus memanggil 25 saksi secara maraton. Suami sekaligus ayah korban dan istri mudanya menjadi saksi yang sering dimintai keterangan. Keduanya kini juga sudah meminta pendampingan dari kuasa hukum.
Selaku kuasa hukum, Rohman mengungkapkan kondisi psikis YoseF dan istri mudanya, Mimin. Ia menjelaskan bahwa proses pemeriksaan kliennya, Yosep dan Mimin sebagai saksi yang harus memberikan keterangan berulang-ulang dan kencangnya tuduhan terhadap keduanya memicu depresi Mimin.
Baca Juga: Kuasa Hukum Yosef: Janji Temu Yosef dengan Caddy Golf Jadi Bukti Kuat Kliennya Tak Terlibat
"Pemberitaan mengenai pembunuhan di Jalancagak ini kan luar biasa. Sebagai orang yang tidak tahu menahu lalu diseret dalam proses penyidikan ya bukan hal yang mudah. Orang pasti akan mengalami tekanan dan depresi," ungkapnya pada Rabu 1 September 2021.
Selain itu, persepsi dan opini masyarakat yang terus bergulir tentang keterlibatan keduanya membuat Mimin tertekan.
"Ya jadi segan ketemu tetangga. Kalau ada tamu sekalipun Bu Mimin selalu telpon saya. Ada ketakutan dari Bu Mimin. Ini yang saya bilang beliau sudah masuk fase depresi," jelasnya.
Berbeda dengan Yosep yang kini tinggal bersama sang adik. Menurut Rohman kondisi psikis Yosep lebih baik daripada Mimin.
