AKSARA JABAR- Masih banyak masyarakat yang meragukan kehalalan vaksin Covid-19. Temuan ini berdasarkan hasil survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia (IPI).
Adapun survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia terhadap 1.200 responden dari seluruh Indonesia yang terdistribusi secara proporsional dan dilakukan selama 1 hingga 3 Februari 2021.
Profil demografi sampel antara lain: Laki-laki 50,1 persen dan perempuan 49,9 persen; Perdesaan 50,5 persen dan Perkotaan 49,5 persen; usia 26-40 tahun 37 persen dan 41-55 tahun 25,4 persen; Islam 87,8 persen dan lainnya 12,2 persen; serta etnis Jawa 41,8 persen, Sunda 15,2 persen, dan Batak 2,8 persen.
Dari hasil survei tersebut, Indikator Politik Indonesia menemukan sebanyak 81,9 persen masyarakat bersedia menerima vaksin Covid-19 apabila terbukti halal. yakni 15,8 persen sangat bersedia divaksin, 39,1 persen cukup bersedia divaksin, 32,1 persen kurang bersedia, 8,9 persen sangat tidak bersedia, dan 4,2 persen tidak tahu/tidak jawab.
Sebanyak 53,3 persen pun percaya jika vaksin efektif mencegah penularan Covid-19. Temuan lain yakni sebanyak 49,9 persen sangat khawatir terhadap validitas informasi terkait vaksin COVID-19.
Pada kelompok yang bersedia divaksin (54,9 persen), mayoritas tidak bersedia jika harus membayar (70 persen) dan sekitar 23,7 persen bersedia divaksin meski harus membayar.
Baca Juga: Cuitan Lama Anya Geraldine Viral, Ini Tiga Tempat yang Sering Salah Sebut Lokasinya
Menanggapi hasil temuan itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menyampaikan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi vaksinasi Covid-19 di Jabar dengan menggandeng para tokoh agama.