Network
AKSARAJABAR- Ketua Umum BPL PB HMI 2018-2020, Nur Cahyono mengapresiasi terbitnya buku karya pengurus. Menurutnya, novel karya penulis bernama pena Mualimin Melawan sangat bagus untuk bahan bacaan kader HMI dan seluruh pemuda di Indonesia, sebab isinya sangat mencerahkan.
"Novel Gadis Pembangkang karya Mualimin Melawan membuat pikiran pembaca jadi terguncang. Banyak nalar yang tercerahkan saat membacanya,'' kata Nur Cahyono kepada Aksara Jabar, Sabtu, 21 November 2020.
Mantan Ketua Umum BPL HMI Cabang Jakarya Raya ini menjelaskan, setelah membaca novel 'Gadis Pembangkang', dirinya merasa bahwa kebebasan seorang individu harus dijunjung tinggi, seperti sosok Roro Lanjar di novel yang terbit pada Januari 2020 itu.
Baca Juga: Mendagri Bisa Copot Kepala Daerah, LAWAN Institute Sebut Rezim Bidik Anies dan Ridwan Kamil
Semangat liberal semacam itu, tegas mahasiswa Pascasarjana Universitas Paramadina itu, sangat berguna bagi kader HMI dalam menjunjung tinggi independensi diri, kepengurusan, dan organisasi di tengah kuatnya godaan politik praktis.
"Paling berkesan adalah pada saat seseorang harus merdeka secara individu. Kemerdekaan yang dimiliki membuat kita bebas berekspresi mengeluarkan segenap kemampuan diri,'' ujarnya.
Sarjana Agama dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini memaparkan, seorang kader HMI harus selalu mampu menerjemahkan eksistensi diri di tengah arus gerak zaman yang makin cepat dan mengglobal. Hanya dengan hidup merdeka, seorang dapat hidup bahagia dan sukses, sebab kesuksesan tertinggi ketika realitas berada sejajar dengan cita-cita.
''Jika dikorelasikan dengan perkembangan zaman hari ini, perlu kiranya membikin diri merdeka untuk menjemput kebahagiaan dan kesuksesan,'' pungkasnya. ***
