AKSARA JABAR - Serial manga dan anime One Piece karya Eiichiro Oda telah menjadi fenomena global sejak pertama kali terbit tahun 1997. Cerita petualangan Monkey D. Luffy dan kru Topi Jerami mengarungi samudra untuk mencari harta karun legendaris "One Piece" bukan hanya hiburan semata.
Di balik kisah fantasi tersebut, terdapat benang merah yang erat dengan budaya maritim Indonesia, terutama sejarah tentang lanun atau bajak laut lokal di wilayah Nusantara.
Baca Juga:
- Ini Ekspresi Kru Topi Jerami Mode Serius: Saat Bertarung Sepenuh Hati dalam Manga One Piece
- Hari Ayah Sedunia 15 Juni 2025: Momentum Menghargai Peran Ayah dalam Budaya Global dan Nusantara
One Piece dan Romantika Kehidupan Laut
Dalam dunia One Piece, laut adalah ruang utama kehidupan. Pulau-pulau terpisah oleh samudra luas, dan kapal adalah sarana utama mobilitas serta perjuangan hidup. Di Indonesia sendiri, pola kehidupan seperti ini sangat lekat dengan sejarah dan budaya masyarakat pesisir. Dari Aceh hingga Maluku, peradaban tumbuh subur di tepi laut.
Cerita dalam One Piece menggambarkan bagaimana laut bukan hanya sebagai jalur perdagangan, tetapi juga medan petualangan, arena perjuangan, dan tempat bertemunya berbagai budaya—sesuatu yang juga terjadi di wilayah maritim Indonesia sejak masa kerajaan Sriwijaya hingga Majapahit.
Sejarah Lanun: Bajak Laut dari Asia Tenggara
Dalam sejarah Indonesia, terutama di kawasan Selat Malaka, Sulawesi, dan perairan Kalimantan, dikenal kelompok lanun atau bajak laut lokal. Mereka bukan sekadar perompak, tetapi juga pejuang, pedagang, dan pelindung wilayahnya dari kekuatan asing. Seperti bajak laut di One Piece, banyak lanun di Nusantara memiliki loyalitas tinggi pada pemimpin mereka dan bahkan dihormati oleh masyarakat lokal.
Contoh terkenal adalah Lanun Sulu dan Bajau Laut yang dikenal sebagai pelaut ulung dan tangguh. Menurut sejarawan Anthony Reid dalam bukunya Southeast Asia in the Age of Commerce, bajak laut lokal sering kali memiliki hubungan erat dengan kerajaan-kerajaan maritim, bukan sekadar kriminal seperti yang digambarkan dalam perspektif kolonial.