AKSARA JABAR - Tragedi Kanjuruhan Malang yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 masih meninggalkan pilu di hati masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Tragedi Kanjuruhan Malang telah memakan korban sebanyak 131 meninggal, 583 luka-luka. Kronologi kejadian tragedi Kanjuruhan Malang tersebut disebabkan karena ada beberapa Aremania yang turun dari tribun menuju ke lapangan.
Penyebab beberapa Aremania turun ka lapangan sebagai buah kekesalan karena klub Arema kalah oleh klub Persebaya. Beberapa Aremania menghampiri para pemain Arema untuk meluapkan emosinya tersebut.
Baca Juga: Ungkap Penyebab Cerai dengan Reza Arap, Wendy Walters: Aku Trauma!
Untuk mencegah bertambahnya kerusuhan yang terjadi, polisi melemparkan gas air mata ke arah tribun. Sementara itu, pintu keluar masih tertutup sehingga penonton berdesak-desakkan ingin keluar dari Stadion Kanjuruhan.
Akibatnya, banyak penonton yang sesak dan terinjak-injak saat menuju pintu keluar stadion.
Valentino Jebret sebagai komentator bola di Liga 1 Indonesia memilih mengundurkan diri dari profesinya tersebut. Ia merasa bersalah atas tragedi Kanjuruhan Malang yang telah menewaskan ratusan orang.
Dilansir dari unggahan video YouTube milik Deddy Corbuzier, Valentino Jebret merasakan kesedihan yang sangat mendalam terhadap peristiwa yang telah terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.
"Bayangin ada Ibu-ibu, Bapak-bapak yang bawa anaknya ke stadion untuk nonton bola dengan niat pengen cari tontonan hiburan," ujar Valentino.