5. Namamu menghampar luas dalam kesepian, menjadikan aroma senja menghantarkan lamunan penuh kerinduan, Kekasih, waktu pun bisu, menyembah bumi yang tak berpintu.
6. Sajak adalah nyanyian surgawi, yang keluar dari senyummu, Kekasih.
7. Dan pada akhirnya semua keindahan mawar akan memudar, kekasih, kecuali senyummu.
8. Seduh rinduku dengan liar tawanmu, kekasih, tinta aksara berbisik batin kelam, seratap gugur sayap capung di kersang mencekam.
9. Rindu teramat menggebu, kau terlalu lugu menunggu, terpujilah dia yang kau rindu, di antara galau dan cemburu.
10. Rindu emang sebegitu tajam imingnya.
11. Rindu adalah tipuan muslihat halus, saat rasa tak lagi tulus. Dan rindu adalah rantai cinta, yang bisa menjadi air mata, kekasih.***